![]() |
JAKARTA - Satu tahun
berlalu sejak pemerintah menetapkan kurikulum baru. Namun, untuk memantapkan
implementasi kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) kembali menggelar Pelatihan Guru untuk Penerapan Kurikulum 2013
pada Tahun Pelajaran 2014/2015.
Menurut Kepala Badan PSDMPK dan PMP Kemendikbud Syawal Gultom, saat ini BPSDM Kemendikbud tengah menyiapkan enam variabel terkait pelatihan guru. Mulai dari anggaran hingga guru sasaran.
"Ada enam variabel yang sedang digodok BPSDM untuk pelatihan guru terkait kurikulum 2013, yaitu peserta, instruktur nasional, anggaran, bahan anggaran, strategi pelatihan, dan penjaminan mutu. Jumlah yang mau dilatih sangat besar, yakni 33 ribu guru. Karena itu perlu persiapan matang," ujar Syawal di Gedung D Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2014).
Meski demikian, katanya, guru, pengawas, dan kepala sekolah yang kompeten menjadi variabel terikat dari kesuksesan pelatihan guru dalam implementasi kurikulum 2013. Melalui pelatihan, diharapkan mindset para guru bisa berubah sesuai dengan kurikulum baru, yakni menerapkan metode baru tematik integratif dalam mengajar dan mengutamakan aktivitas siswa.
"Pergeseran mindset memang tidak mudah. Tapi bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, instrukturnya inspiratif dan kedua, model atau contoh yang dibawakan instruktur nasional saat pelatihan. Bukan berarti dengan pelatihan selama lima hari langsung baik tapi nanti bisa dilanjutkan pendampingan," ungkapnya.
Oleh karena itu, ujar Syawal, Kemendikbud tengah merekrut instruktur nasional yang akan menjadi pembimbing bagi guru-guru lainnya dalam implementasi kurikulum 2013 di sekolah. Dia menyebut, perekrutan tersebut terbuka bagi seluruh guru baik negeri maupun swasta.
"Instruktur Nasional kami rekrut secara terbuka, seluruh yayasan pendidikan berhak mengajukan guru-guru terbaik mereka. Perekrutan dilakukan melalui online dan offline. Tapi yang paling banyak mengandalkan offline. Target 33 ribu instruktur nasional dan saat ini calonnya sudah mencapai 27 ribu," urai Syawal.
Syawal mengaku harus menetapkan seleksi ketat bagi para calon Instruktur Nasional. Sebab mereka memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu pelatihan implementasi kurikulum terhadap guru-guru lainnya.
"Instruktur Nasional amat sangat menentukan keberhasilan pelatihan kurikulum 2013 ini. Ketika Instruktur Nasional tidak tampil dengan baik, guru-guru merasa pelatihan ini tidak bermanfaat sebab bahan-bahan pelatihan melekat pada mereka," tutupnya.
Menurut Kepala Badan PSDMPK dan PMP Kemendikbud Syawal Gultom, saat ini BPSDM Kemendikbud tengah menyiapkan enam variabel terkait pelatihan guru. Mulai dari anggaran hingga guru sasaran.
"Ada enam variabel yang sedang digodok BPSDM untuk pelatihan guru terkait kurikulum 2013, yaitu peserta, instruktur nasional, anggaran, bahan anggaran, strategi pelatihan, dan penjaminan mutu. Jumlah yang mau dilatih sangat besar, yakni 33 ribu guru. Karena itu perlu persiapan matang," ujar Syawal di Gedung D Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2014).
Meski demikian, katanya, guru, pengawas, dan kepala sekolah yang kompeten menjadi variabel terikat dari kesuksesan pelatihan guru dalam implementasi kurikulum 2013. Melalui pelatihan, diharapkan mindset para guru bisa berubah sesuai dengan kurikulum baru, yakni menerapkan metode baru tematik integratif dalam mengajar dan mengutamakan aktivitas siswa.
"Pergeseran mindset memang tidak mudah. Tapi bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, instrukturnya inspiratif dan kedua, model atau contoh yang dibawakan instruktur nasional saat pelatihan. Bukan berarti dengan pelatihan selama lima hari langsung baik tapi nanti bisa dilanjutkan pendampingan," ungkapnya.
Oleh karena itu, ujar Syawal, Kemendikbud tengah merekrut instruktur nasional yang akan menjadi pembimbing bagi guru-guru lainnya dalam implementasi kurikulum 2013 di sekolah. Dia menyebut, perekrutan tersebut terbuka bagi seluruh guru baik negeri maupun swasta.
"Instruktur Nasional kami rekrut secara terbuka, seluruh yayasan pendidikan berhak mengajukan guru-guru terbaik mereka. Perekrutan dilakukan melalui online dan offline. Tapi yang paling banyak mengandalkan offline. Target 33 ribu instruktur nasional dan saat ini calonnya sudah mencapai 27 ribu," urai Syawal.
Syawal mengaku harus menetapkan seleksi ketat bagi para calon Instruktur Nasional. Sebab mereka memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu pelatihan implementasi kurikulum terhadap guru-guru lainnya.
"Instruktur Nasional amat sangat menentukan keberhasilan pelatihan kurikulum 2013 ini. Ketika Instruktur Nasional tidak tampil dengan baik, guru-guru merasa pelatihan ini tidak bermanfaat sebab bahan-bahan pelatihan melekat pada mereka," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar